Lima Puluh Kota- - Peralihan layanan primer merupakan pilar pertama dalam transformasi kesehatan Indonesia. Difokuskan pada upaya promotif dan preventif serta mendekatkan layanan kesehatan hingga ke tingkat nagari dan jorong, Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan harus terintegrasi sesuai standar dengan menyediakan layanan untuk seluruh siklus kehidupan mulai dari ibu hamil, bersalin, bayi, balita, hingga usia produktif dan lansia. Untuk itu, 2815 kader Posyandu se-Lima Puluh Kota diharapkan harus menguasai 25 keterampilan dasar kader. Demikian pokok pikiran Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo pada Jambore Kader Posyandu tingkat Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu, (16/08/2024).
Tahun kedua pelaksanaan Jambore, kegiatan tersebut dipusatkan di Kawasan Wisata Lembah Harau. Diikuti oleh ratusan kader Posyandu dari 13 Kecamatan se-Limapuluh Kota, Jambore Posyandu mendapatkan perhatian penuh Bupati Safaruddin. Turut hadir dalam Jambore, Kepala Dinas Kesehatan Yulia Masna, Kepala Dinas Dikbud Afri Efendi dan seluruh Kepala Puskesmas se Lima Puluh Kota.
Bupati Safaruddin di bagian lain sambutannya mengatakan, Posyandu merupakan Lembaga Keswadayaan Masyarakat Desa (LKD) yang berperan penting dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan dan membantu Wali Nagari dalam peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat nagari. “Kehadiran Posyandu dalam pemberdayaan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar sangat strategis dalam mempercepat transformasi layanan primer, ” ulasnya.
Kemudian dikatakan Bupati, transformasi layanan kesehatan primer difokuskan pada pendekatan siklus hidup dengan penguatan pada upaya promotif dan preventif serta mendekatkan layanan kesehatan melalui jaringan Posyandu. “Kami berharap terselenggaranya Jambore Posyandu dapat mengintegrasikan setiap Posyandu yang menyediakan layanan untuk seluruh sasaran siklus kehidupan dan dibutuhkan peningkatan keterampilan kader Posyandu sebagai penggerak, penyuluh, dan pencatat untuk mampu menguasai keterampilan pengelolaan posyandu, keterampilan bayi dan balita, keterampilan ibu hamil dan menyusui, keterampilan usia sekolah dan remaja serta keterampilan usia dewasa dan lansia, ” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Yulia Masna dalam sambutannya mengatakan, Posyandu merupakan salah satu yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendaftaran, penimbangan, pencatatan dan melakukan penyuluhan, cipta menu serta penggerakan sasaran Posyandu. “Kader Posyandu juga merupakan ujung tombak keberhasilan pelaksanaan Posyandu, terselenggaranya Jambore Posyandu di Limapuluh Kota bertujuan untuk meningkatkan kecakapan dan mengasah keterampilan kader Posyandu se-Limapuluh Kota, ” jelas Yulia Masna. Ia menambahkan, Jambore Posyandu dilaksanakan selama sehari penuh dengan diikuti oleh 290 kader Posyandu yang berasal dari 22 Puskesmas se-Limapuluh Kota. (**).